09 September, 2010

Dedikasi buat Cikgu Dzulkarim Japar yang kuakrabi...

terlalu lama tidak menyantuni suaramu
ketika kau hadir aku masih kehairanan
sapaanmu tetap seperti seorang ayah
sambil bertanya kemana anak-anak yang lain

lama setelah peristiwa kita berlalu
itu kelibatmu tak ubah 23 tahun lalu
bibit sayu dan terharu segera bertunas
pabila kau masih mampu menyebut dan mengingati
masyitah dan jamaludin

iya....sewaktu itu masyitah masih anak mentah
sementara jamaludin tak lebih dari seorang budak penuntut
tapi setelah 23 tahun itu dilalui penuh liku
masyitah dan jamaludin kini telah menjadi manusia
hasil suluh dan asuhmu

sempena ramadan yang kian berlabuh
esok syawal pula menjelma
sepuluh jari kususun amat rapat
memohon kemaafan dari silap masalalu, masakini dan masamuka
darimu, kekandaku cikgu dzulkarim japar
yang kukenali dan kuakrabi...

Jasni Yakub
Kota Kinabalu, Sabah

9 September 2010 / 30 Ramadan 1431

Awan, angin, silau dan upaya

Awan yang baldu Tanpa semilir angin Tapi masih ada silau Yang memberiku upaya