seperti kebiasaan ketika melalui jeraya itu
sebelum melewati landasan keretapi
satu simpang sebelah kiri
sebuah lorong kecil dan sempit
tak bertanda
disana pernah kami mengutip cerita dan cinta
menyulam benang kenangan Pengembara
menghidu wangian bunga bahagia
menulis kisah rukun rumahtangga
jelas disana ada damai sebuah dangau yang hijau
masih segar melihat ayahnda yang ketawa
sambil senyum ibunda dari beranda
sewaktu mendengar khabarberita kami bawa
pelbagai dan gempita
Pengembara, kau lihat kami mengerumuni ruang rumah budaya
ketika idul-fitri, idul-adha, ulangtahun dan bila-bila masa
rombongan anak-anak mengelilingimu penuh santun dan gembira
namun 25 Mac, suasana dulu tak lagi kami temui
berita pemergianmu kami dukung penuh duka
semua yang datang hari itu amat berlainan rasaraga
25 April 2009 tak lagi bisa mengulangi manisnya kenangan itu
setelah sebulan Pengembara meninggalkan kami di pelabuhan ini
mana suara, gelaktawa, hikmat kata-kata, dorongan, pesanan
malah buku lawatan sekalipun, yang mesti tertulis oleh sesiapa saja
tatkala memasuki dangau mu
belasungkawa si Pengembara yang telah hilang jasadnya
tapi terus hidup dan abadi nama, jasa dan cita-citanya
al-fatihah
KabankaryaJY
Kota Kinabalu, Sabah
27 April 2009
Awan, angin, silau dan upaya
Awan yang baldu Tanpa semilir angin Tapi masih ada silau Yang memberiku upaya
-
Kegiatan berteater di Sabah bakal kembali dan menemui khalayak sempena Manifestasi Teater Negeri Sabah (MTS) 2017 yang dijangka berlangsung ...
-
lapan hari sebelum raya akulah yang masih termangu tanpa sesiapa semakin hari aku menuju ke alam sendiri seperti kalkatu yang mencari ca...
-
pagiku hanyalah sekeping kenangan yang sering datang seperti kau sentiasa disisi pagiku hanyalah sekepal igauan harapan yang terlalu mendam...